Senin, 23 Mei 2011

Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station.
Terdapat 6 jenis topologi yaitu :
1. Bus
2. Ring
3. Star
4. Extended Star
5. hierarchical topology
6. Mesh
Setiap topologi memuliki karakteristik yang berdeda-beda dan masing-masing juga memiliki keuntungan dan kerugian. Topologi tidak tergantung kepada medianya dan setiap topologi biasanya menggunakan media sebagai berikut :
Jenis-jenis Media yaitu :
1. Twisted Pair
2. Coaxial Cable
3. Optical Cable
4. Wireless
Topologi dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical Topologi. Dibawah ini adalah jenis-jenis Physical Topologi.
Jenis-jenis Physical Topology :
• Topologi Bus
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
• merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node
• umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
• signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
• problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
• Topologi Ring
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
• lingkaran tertutup yang berisi node-node
• sederhana dalam layout
• signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana
• problem: sama dengan topologi bus
• biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star
• Topolog Star
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
• mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node
• keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu
• dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP
• Topologi Extended Star
Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
• setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
• Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
• keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
• tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.
• Topologi hierarchical
Topologi ini biasa disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access.


• Topologi Mesh
MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah ‘fully-connected mesh’ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan
akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya.
• Topologi Hybird
Setelah membaca artikel-artikel sebelumnya mengenai berbagai jenis topologi, tentunya saat ini kita sudah mengenal berbagai macam jenis topologi jaringan seperti topologi mesh, star, ring, tree, dan bus. Meskipun demikian pada penerapannya tidak jarang sebuah jaringan mengkombinasikan penggunaan lebih dari satu jenis topologi sekaligus.
Sebagai ilustrasi, sebuah organisasi/departemen memiliki 3 bagian dimana komputer-komputer pada masing-masing bagian tersebut saling terhubung menggunakan topologi yang berbeda, sebut saja bagian A menggunakan topologi Bus, bagian B menggunakan topologi Star, dan beberapa komputer terhubung langsung ke HUB pusat.
Apabila kedua jaringan komputer dan beberapa komputer tersebut dibuat menjadi saling terhubung ke dalam satu jaringan yang lebih luas (mencakup ketiganya) menggunakan salah satu jenis topologi (misalkan topologi Star) maka itulah yang dinamakan dengan Topologi Hybrid (Hybrid Topology).

Karena topologi ini merupakan gabungan dari banyak topologi, maka kelebihan/kekurangannya adalah sesuai dengan kelebihan/kekurangan dari masing-masing jenis topologi yang digunakan dalam jaringan bertopologi Hybrid tersebut.

Pembuatan Sistem Koloid

Jika kita atau sebuah industri akan memproduksi suatu produk berbentuk koloid, bahan bakunya adalah larutan (partikel berukuran kecil) atau suspensi (partikel berukuran besar). Didasarkan pada bahan bakunya, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
1. Kondensasi
Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid. Proses kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia; yaitu melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, dan pergantian pelarut.
1) Reaksi Redoks
Contoh
a. Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan SO 2 .
Persamaan reaksinya: 2 H 2 S (g) + SO 2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s)
sol belerang
b. Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO).
Persamaan reaksinya:
2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq)
sol emas
2) Reaksi Hidrolisis
Contoh, pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian garam FeCl 3Persamaan reaksinya adalah: mengunakan air mendidih.
FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O (l) → Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl ( aq)
sol Fe(OH) 3
3) Reaksi Dekomposisi Rangkap
Contoh
a) Pembuatan sol As 2 S 3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S dan asam arsenit (H 3 AsO 3 ) yang encer.
Persamaan reaksinya: 2 H 3 AsO 3 (aq) + 3 H 2 S (g) → As 2 S 3 (s) + 6H 2 O (l)
sol As 2 S 3
b) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO 3 dengan larutan NaCl encer.
Persamaan reaksinya: AgNO 3 (aq) + NaC1 (aq) → AgCl (s) + NaNO 3 (aq)
Sol AgCl
4) Reaksi Pergantian Pelarut
Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan air. Persamaan reaksinya:
S (aq) + alkohol + air → S (s) Larutan S sol belerang

2. Dispersi
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi meliputi: cara mekanik, peptisasi, busur Bredig, dan ultrasonik.
1) Proses Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan (untuk zat cair). Setelah diperoleh partikel yang ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan sol belerang.
2) Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit) untuk memecah partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh, proses pencernaan makanan dengan enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida.
Contoh :
1. Agar-agar dipeptisasi oleh air ; Karet oleh bensin.
2. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S, Endapan Al(OH)3 olehAlCl3.

3) Busur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam) menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh, pembuatan sol logam.

BILA SELALU MENGINGAT MATI

Sehalus-halus kehinaan disisi Allah adalah tercabutnya kedekatan kita dari sisi-Nya. Hal ini biasanya ditandai dengan kualitas ibadah yang jauh dari meningkat, bahkan malah menurun. Tidak bertambah bagus ibadahnya, tidak bertambah pula ilmu yang dapat membuatnya takut kepada Allah. Bahkan justru maksiat pun sudah mulai dilakukan, dan parahnya yang bersangkutan tidak merasa rugi. Inilah tanda-tanda tercabutnya nikmat berdekatan bersama Allah Azza wa Jalla.
Pantaslah bilah imam Athoilah pernah berujar : ”Rontoknya iman ini akan terjadi pelan-pelan, terkikis sedikit demi sedikit, sampai akhirnya tanpa terasa habis tandas tidak tersisa”. Demikianlah yang terjadi bagi orang yang tidak berusaha memelihara iman dalam kalbunya.
Ada sebuah kejadian yang semoga dengan mengungkapkannya dalam forum ini ada hikmah yang bisa diambil. Kisahnya dari seorang teman yang waktu itu nampak begitu rajin beribadah, saat sholat ia selalu berlinang air mata, sholat tahajjud pun tak pernah putus, bahkan anak dan istrinya ia ajak sholat berjamah ke masjid. Selidik punya selidik, ternyata saat itu ia sedang menanggung hutang. Oleh karenanya diantara ibadah-ibadahnya itu, ia selipkan doa-doa agar utangnya segera terlunasi. Selang beberapa lama, Allah Azza wa Jalla, Zat yang Maha kaya dan Maha mengabulkan setiap do’a hamba-Nya berkenan menyelesaikan urusan sodara kita tersebut.

Sayangnya begitu utang terlunasi do’anya mulai jarang, hilang pula motivasi untuk beribadah. Biasanya kehilangan sholat Tahajjud ia menangis tersedu-sedu sampai menegur Allah ”Mengapa Engkau tidak membangunkan aku, Ya Allah..??” seakan menyesali diri. Tapi lama kelamaan tahajjud mulai tertinggal, justru menjadi senang karena jadwal tidur bertambah cukup. Bahkan sebelum adzan biasanya sudah berangkat ke masjid, lama kelamaan datang ke masjid justru ketika adzan. Hari berikutnya, ketika adzan tuntas baru selesai wudhu. Lain lagi pada esok harinya, ketika adzan selesai justru masih di rumah. Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk sholat di rumah saja.
Begitupun untuk shalat sunat, biasanya ketika masuk masjid mesti shalat sunat Tahiyatul masjid terlebih dulu dan shalat fardhu pun selalu di barengi dengan shalat Rawatib. Tapi sekarang datang lebih awal pun malah berpura-pura berdiri menunggu iqomat, selalu ada saja alasannya. Sesudah iqomat biasanya langsung memburu shaf awal, kini yang diburu justru shaf paling tengah, hari berikutnya ia memilih shaf sebelah pojok, bahkan lama-lama rebutan shaf dekat pintu. Dengan alasan supaya tidak dibilang terlambat 2x ”kalau datang terlambat, maka ketika pulang aku tidak boleh terlambat lagi, pokoknya duluan..!!”
Saat akan shalat sunat rawatib, ia malah menundanya dengan alasan nanti akan dirumah saja, padahal ketika sampai di rumah tidak di kerjakan. Entah disadari atau tidak, ternyata pelan-pelan, banyak ibadah yang ditinggalkan, sedikit demi sedikit, kita menjauh dari Allah Swt. Ketika zikir pun biasanya selalu di hayati, sekarang justru antara apa yang diucapkan di mulut, dengan suasana hati, sama sekali bak gayung tak bersambut. Mulut mengucap, tapi hati malah keliling dunia.Saat-saat berdo’a pun menjadi kering, tidak lagi memancarkan ruhiyah, tidak ada sentuhan ketulusan, inilah tanda-tanda hati mulai mengeras. Na’udzu billah...
Kalau kebiasaan ibadah sudah mulai tercabut satu persatu, apalagi ketika ibadah sholat yang merupakan benteng dari perbuatan keji dan mungkar sudah mulai lambat dilakukan, bahkan mulai ditinggalkan. Akibat selanjutnya pun mudah di tebak, ketahanan penjagaan diri menjadi blong. Kata-katanya menjadi kasar, mata jelalatan tak terkendali, dan emosi pun mudah membara. Hingga akhirnya meninggalah ia dalam keadaan hilang keyakinannya kepada Allah. Inilah yang disebut Su’ul Khatimah ( akhir yg jelek ). Na’udzubillah.
*** Apalah artinya hidup kalau akhirnya seperti ini. ***

Ada lagi sebuah kisah pilu, ketika suatu waktu bersilaturahmi ke suatu daerah. Kisahnya ada seorang wanita muda yang tidak bisa menjaga diri dalam pergaulan dengan lawan jenis, sehingga dia hamil. Sedangkan laki-lakinya tidak tahu entah kemana (tidak bertanggung jawab). Ketika putus asa si wanita ini minta tolong kepada seorang pemuda masjid, di tolonglah dia untuk melakukan persalinan di suatu klinik bersalin, hingga ia bisa melahirkan dengan lancar. Walau tidak jelas siapa ayahnya, akhirnya si wanita ini pun menjadi ibu dari seorang bayi mungil.
Sayangnya sesudah beberapa lama ditolong, sifat-sifat jahiliyahnya kambuh lagi. Mungkin karena iman dan ilmunya masih kurang, bahkan ketika di nasehati pun tidak mempan hingga akhirnya dia terjerumus lagi. Wal hasil, dia hamil lagi di luar nikah tanpa ada pria yang mau bertanggung jawab. Na’udzubillah...
Lalu di tolonglah ia oleh seseorang yang ternyata aqidahnya beda. Si orang yang akan membantu pun menawarkan bantuan keuangan dengan catatan harus pindah agama terlebih dahulu. Si wanita itu pun menyetujuinya, dan dalam hatinya bergumam ”Toh, hanya untuk persalinan saja. Setelah melahirkan aku akan masuk islam lagi”. Tapi ternyata Allah menentukan lain, saat persalinan itu justru malaikat Izrail datang menjemput, dan meninggalah si wanita tersebut dalam keadaan Murtad, Na’udzubillah...
*****

Cerita ini nampaknya bersesuaian dengan sebuah kisah klasik dari Imam Ghozali :
Suatu ketika ada seseorang yang sudah bertahun-tahun menjadi muadzin di sebuah menara tinggi di samping masjid. Kebetulan di samping masjid itu ada sebuah rumah yang ternyata di huni oleh sebuah keluarga non muslim, diantara anak-anak dalam keluarga itu ada seorang anak gadis berparas cantik yang sedang brangkat remaja.
Tiap naik menara untuk adzan, secara tidak sengaja tatapan mata sang muadzin selalu tertumpu pada si anak gadis itu, begitu pula ketika turun dari menara seperti pepatah mengatakan ”dari mata turun ke hati”. Begitulah saking seringnya memandang, hati sang muadzin pun mulai terpaut akan paras cantik si anak gadis itu. Bahkan saat adzan yang di ucapkan di mulut ”Allahu Akbar 2x ” tapi hatinya malah khusyu memikirkan anak gadis itu.
Maka karena sudah tidak tahan lagi, sang muadzin nekad mendatangi rumah si anak gadis tersebut dengan tujuan untuk melamarnya. Namun orang tua anak gadis itu menolak mentah-mentah, apalagi jika anak gadisnya harus berpindah keyakinan karena mengikuti agama calon suaminya, sang muadzin yang beragama islam. ”Selama engkau masih memeluk agam islam sebagai agamamu, tidak akan pernah aku izinkan anaku menjadi istrimu”. ujar si Bapa, seolah-olah memberi isyarat agar sang muadzin ini agar masuk agama keluarganya terlebih dahulu.
Berpikir keraslah sang muadzi ini, hanya sayang saking ngebetnya pada gadis ini, pikirannya sudah tidak mampu berpikir jernih, hingga akhirnya di hatinya terbersit sebuah niat ”Ya Allah, saya ini sudah bertahu-tahun adzan untuk mengingatkan dan mengajak manusia menyembah-Mu. Aku yakin Engkau telah menyaksikan itu, dan telah memberikan balasan pahala yang setimpal, tetapi saat ini aku mohon beberapa saat saja ya Allah, aku akan berpura-pura masuk agama keluarga si anak gadis ini, setelah menikahinya aku berjanji akan kembali masuk Islam”. Baru saja dalam hatinya tebersit niat seperti itu, dia terpeleset jatuh dari tangga menara yang cukup tinggi. Akhirnya sang muadzin meninggal dalam keadaan murtad dan Su’ul Khotimah. Na’udzubillah...
******

Kalau kita simak uraian-uraian kisah tadi, nampaklah bahwa salah satu hikmah yang dapat kita ambil darinya adalah jikalau kita sedang berbuat sesuatu yang kurang bermanfaat bahkan zhalim, maka salah satu teknik mengeremnya adalah dengan ’Mengingat Mati’.
Bagaimana kalau tiba-tiba meninggal, padahal kita sedang berbuat maksiat, zhalim atau aniaya? Tidak takutkah kita mati dalam keadaan Su’ul Khatimah? Na’udzubillah. Ternyata ingat mati menjadi bagian yang sangat penting setelah doa dan ikhtiar kita dalam memelihara iman di relung kalbu ini. Artinya jika ingin meninggal dalam keadaan khusnul khatimah, maka selalulah ingat mati.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw ”Ingatlah kematian, Demi dzat yang nyawaku berada dalam genggamanya, jika engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan tertawa sedikit dan banyak menagis”.

Presiden Ahmadinejad

Mahmud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad adalah Presiden Iran yang keenam dan memperoleh 61.91% suara pemilih pada pilpres Iran tanggal 24 Juni 2005. Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat walikota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden. Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.
Lahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran pada pada 28 Oktober 1956. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara, berasal dari keluarga Syiah. Orang tuanya,seorang Tukang Besi, Ahmad Saborjihan, memberi nama Mahmud Saborjihan saat lahir. Dia menggunakan nama tersebut hingga sebuah keputusan besar mendorong keluarganya untuk hijrah ke Teheran pada paruh kedua tahun 1950-an.
Di Teheran, ayahnya merubah namanya menjadi Mahmud Ahmadinejad sebagai isyarat religiusitas dan semangat mencari kehidupan yang lebih baik, karena Saborjihan dalam bahasa Parsi berarti pelukis karpet, pekerjaan yang jamak dilakukan di sentra karpet seperti Aradan, sedangkan Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna.


Dia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.
Pada tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.

Pada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.
Beliau adalah presiden pertama yang bepenampilan sangat sederhana dan tidak suka kemewahan. Televisi Fox Amerika pernah bertanya pada Presiden Iran Ahmadinejad : ”Saat anda bercermin di pagi hari, apa yang anda katakan pada diri anda?” Ahmadinejad menjawab, ”Saya melihat seseorang di cermin dan berkata padanya , ”Ingatlah, anda tidak lebih dari seorang pelayan kecil. Di depanmu hari ini ada tanggungjawab besar dan itu adalah melayani bangsa Iran”.
Dibawah kepemimpinan Ahmadinejad, setiap menteri yang diangkat selalu menandatangani perjanjian dengan banyak ketentuan, terutama yang ditekankan adalah agar setiap menteri tetap hidup sederhana . Seluruh rekening pribadi dan keluarganya akan diawasi dan kelak jika masa tugasa berakhir sang menteri harus menyerahkan jabatannya dengan kewibawaan . Caranya adalah agar dirinya dan keluarganya tidak memanfaatkan keuntungan sepeser pun dari jabatannya.


Ahmadijed juga mengumumkan bahwa kemewahan terbesar dirinya adalah mobil Peogeot 504 buatan tahun 1977dan sebuah rumah kecil warisan ayahnya 40 tahun lalu yang terletak di salah satu daerah miskin di Teheran. Rekening tabungannya nol dan penghasilan yang diterima hanyalah gaji sebagai dosen sebesar kurang dari Rp 2.500.000,-. (U$ 250)

Asal tahu saja Presiden tetap tinggal di rumahnya. Satu-satunya rumah miliknya, salah satu presiden Negara terpenting di dunia secara strategi, ekonomi, politik dan tentunya minyak dan pertahanannya.
Ahmadinejad bahkan tidak mengambil gajinya sebagai presiden (yang merupakan haknya). Alasannya seluruh kekayaan adalah milik Negara dan ia hanya bertugas menjaganya.

Hal lain yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa setiap hari. Isinya adalah bekal sarapan, beberapa potong roti sandwinch dengan minyak zaitun dan keju . Ahmadinejad menyantap dengan nikmat makanan buatan isteri tersebut Di sisi lain ia menghentikan semua makanan istimewa yang biasa disediakan untuk presiden.

Ahmadinejad juga mengalihkan pesawat kepresidenan menjadi pesawat angkutan barang (cargo) dengan alasan untuk menghemat pengeluaran Negara. Presien juga memilih terbang dengan pesawat biasa di kelas ekonomi.

Ahmadinejad selalu melakukan rapat dengan para menteri kabinetnya untuk memantau semua aktivitas. Semua menteri bisa masuk ke ruangannya tanpa harus izin.Ia juga menghapus semua acara seremonial seperti red carpet, foto-foto dan iklan pribadi ketika jika mengunjungi Negara lain.

Jikalau harus menginap di hotel ia selalu memastikan untuk tidak tidur dengan ruangan dan tempat tidur mewah. Alasannya ia tidak tidur di tempat tidur tetapi tidur di lantai beralaskan matras sederhana dan sepotong selimut. (sumber : kaskus.us)


Menurut saya, Ahmadinejad adalah sosok seorang pemimpin negara yang sesungguhnya. Karena pemerintah menurut pandangan saya sebenarnya tidak lebih dari sekedar pembantu. Pembantu negara pembantu rakyat pemabantu bangsanya untuk membuat bangsa dan negaranya lebih maju lebih makmur lebih tentram. Karena rakyatlah yang memilih para pejabat agar dapat mengayomi, membantu dan melindungi rakyat. Rakyat pula lah yang menggaji para pejabat. Oleh karena itu mereka tidak lebih dari sekedar pembantu yang seharusnya dapat melayani rakyatnya dengan baik karena itulah PEKERJAAN UTAMA pemerintah! Untuk membantu dan melayani rakyatnya bukan malah memeras, bertindak semena – mena dan mengacuhkan rakyatnya.
Presiden Ahmadinejad adalah contoh yang baik dan patut ditiru oleh para penduduk istana di negara ini. Beliau benar – benar menjalankan kewajibannya sebagai presiden. Walau saya kurang yakin para pejabat di Negara ini akan “mampu” untuk meniru beliau. Kalau saja mereka sadar bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang kebetulan dipercaya oleh rakyat untuk memimpin Negara ini untuk membantu bangsa ini agar dapat menjadi bangsa yang lebih baik dan bukannya merasa paling berkuasa paling hebat seakan mereka adalah dewa yang harus di turuti semua perintahnya, seakan kami hanyalah pion – pion catur yang dengan mudahnya dapat mereka atur sekehendak hati mereka. Maka Negara yang mereka pimpin tidak akan dapat bertahan lama. Wajarlah para pejabat negri ini selalu butuh pengawal jika hendak bepergian karena takut ada yang mengincar nyawa mereka dan dalam hal ini saya rasa mereka sadar bahwa mereka telah melakukan perbuatan buruk sehingga menimbulkan dendam kepada orang – orang. Cobalah jikalau mereka sadar mereka tidaklah lebih dari sekedar manusia biasa yang derajatnya sama dengan rakyat – rakyatnya dan dengan tulus mencintai rakyatnya sepenuh hati bukan sedalam kantong. Maka dengan begitu, rakyat pun akan senantiasa mencintai mereka dengan sepenuh hati. Pengawalan pun tidak akan diperlukan lagi karena memang tidak ada rakyat yang membenci mereka.
Hal – hal yang demikian lah yang saya impikan dan harapkan dari para pemimpin negara ini, maka Indonesia pun akan menjadi tempat paling indah untuk dihuni bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena keindahan hati para pemimpin yang mencintai rakyatnya dengan sepenuh hati

Kamis, 30 Desember 2010

Referensi novel

Judul Novel : The Little Prince
Penulis : Antonie de Saint-Exupery
Cetakan : Pertama, September 2003
Tebal : 112 halaman


The Little Prince atau dalam edisi aslinya yang berbahasa Prancis berjudul Le Petit Prince, adalah kisah klasik yang memiliki pesona tak lekang oleh waktu dan daya tarik melampaui batas usia dan kebangsaan menjadikannya buku berbahasa Prancis yang paling banyak diterjemahkan. Sebuah novel bijak yang cocok untuk anak-anak maupun orang dewasa ini, dapat mengubah pandangan pembaca terhadap dunia.
Kisah ini bermula tentang Pangeran Kecil yang meninggalkan planet kecilnya untuk berkelana di jagat raya, mempelajari tingkah laku orang aneh orang-orang dewasa melalui perjalanan yang luar biasa. Puncak pengembaraannya adalah perjalanannya ke Bumi dan petualangannya di sana.
Dalam perjalanannya, Pangeran Kecil bertemu banyak orang dari berbagai planet. Pendaratan pertamanya adalah di sebuah planet kecil yang di huni oleh seorang raja berselubung baju merah-ungu dan cerpelai yang menutupi hampir seluruh planetnya. Di sana, ia mempelajari salah satu tingkah laku orang dewasa yang lain, yaitu suka memerintah. Sang raja sangat senang sekali memerintah Pangeran Kecil. Dan Pangeran Kecil pun mempelajari tentang satu hal, yaitu walau bagaimana pun seorang raja memiliki kehendak dan kekuasaan, ia tetap harus bijak dan tidak dapat berbuat semena-mena.
Di planet kedua, Pangeran Kecil bertemu dengan seseorang yang sangat angkuh. “ Eh! Eh! Ini dia datang pengagum mengunjungiku,” seru si orang angkuh begitu ia melihat Pangeran Kecil dari jauh. Karena, bagi si orang angkuh, semua orang adalah pengagumnya. Pangeran Kecil tidak mengerti apa artinya mengagumi, si orang angkuh pun menjelaskan padanya dan meminta agar Pangeran Kecil mengagumi dirinya. Di planet ini Pangeran Kecil menemukan satu lagi sifat orang dewasa yang aneh. Yaitu, senang menjadi seorang idola yang dikagumi banyak orang.
Planet berikutnya dihuni oleh peminum. Kunjungan kali ini sangat singkat tetapi membuat si Pangeran Kecil sangat murung.
“Kau sedang apa?” tanyanya
“Aku sedang minum” kata si peminum dengan nada merana.
“Kenapa kau minum?” tanya Pangeran Kecil.
“Untuk melupakan” jawab peminum.
“Untuk melupakan apa?” tanya Pangeran Kecil yang mulai kasihan pada si peminum.
“Untuk melupakan bahwa aku malu,” si peminum mengaku, kepalanya menunduk.
“Malu karena apa?” desak Pangeran Kecil ingin membantu.
“Malu karena minum!” si peminum menyimpulkan lalu kembali diam.
Dan Pangeran Kecil pergi kebingungan dan merasa bahwa orang dewasa sangat aneh.
Pangeran Kecil terus menjelajah planet-planet kecil dan bertemu dangan bermacam-macam orang dewasa sampai planet keenam. Dan pada planet ketujuh, Pangeran Kecil tiba di Bumi. Bumi bukanlah planet sembarangan. Di antara penghuninya ada seratus sebelas raja, tujuh ribu geografer, sembilan ratus ribu pengusaha, tujuh setengah juta peminum, tiga ratus tujuh belas setangah juta orang angkuh. Dengan kata lain, ada kira-kira dua miliar orang dewasa. Di Bumi Pangeran Kecil bertemu dengan banyak orang, dan belajar berbagai macam hal.
Pangeran Kecil, sebuah kisah klasik karangan Antoine de Saint-Exupery yang lahir di Lyon pada tanggal 29 Juni 1900 ini berisi pesan-pesan bijak yang dapat membantu pembacanya untuk dapat berperilaku lebih baik dan tidak menyia-nyiakan waktunya. Sebuah novel dengan sampul bergambar khas anak-anak serta dilengkapi ilustrasi berwarna karya pengarang ini, sangat cocok sebagai buku dongeng yang mendidik untuk anak-anak. Dan dengan gaya bahasa yang tidak kekanak-kanakkan ini, juga cocok sebagai bacaan yang bijak untuk orang dewasa.

Keunggulan: Novel ini memiliki pesan moral yang baik untuk orang dewasa dalam bertindak dan berperilaku serta tidak melupakan impian semasa kecilnya. Novel ini sangat pas untuk dijadikan dongen kepada anak - anak juga memiliki isi cerita yang pas untuk dibaca orang dewasa sekalipun.

Kekurangan: Novel ini memiliki jalan cerita yang agak membingungkan bila untuk dibacakan kepada anak - anak sehingga perlu pengawasan dan bimbingan dari orang dewasa dalam menceritakan cerita ini.

Jumat, 26 November 2010

Sejarah Perkembangan Islam

A. Periode Klasik
Pada periode klasik atau pada zaman para Rasul, secara bertahap Islam mulai menunjukkan perkembangannya dimulai dari zaman nabi Adam as, sampai pada zaman Rasullulah saw, yaitu zaman di mana perkembangan Islam sangat pesat. Setelah Rasullulah saw meninggal dan digantikan oleh para sahabat yang menjadi khalifah, perkembangan Islam pun semakin bertambah pesat sampai ke Persia. Juga pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam semakin maju sampai ke daerah Eropa. Dan pada masa Bani Abbasiyah, perkembangan Islam terjadi bukan hanya pada daerah kekuasan dan ilmu pengetahuan, namun juga pada kegiatan politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Pemerintahan Bani Abbasiyah menjadikan kota Bagdad sebagai pusat pemerintahan. Kota ini dijadikan kota terbuka sehingga semua bangsa yang menganut berbagai keyakinan dan mahzab dapat bermukim di dalamnya. Kota Bagdad menjadi kota internasional yang sangat ramai, di dalamnya berkumpul berbagai orang dari berbagai bangsa seperti Arab, Turki, Persia, Romawi, dan sebagainya.
Di masa Daulat Bani Abbasiyah inilah perhatian umut Islam kepada ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani memuncak. Buku – buku ilmu pengetahuan dan filsafat dari berbagai bahasa diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Kegiatan penerjemahan ini berlangsung sampai satu abad. Bahasa Arab telah dipakai di mana – mana mengganti bahasa Yunani dan Persia. Beberapa kota besar di Timur Tengah telah menjadi kota ilmu pengetahuan, seperti Iskandariyah, Harran, Antiok, dan Bagdad. Dan pada masa inilah para ilmuwan Islam mulai bermunculan, seperti al-Kindi, Ibnu Sina, al-Khawarizmi, al-Farabi dan lain sebagainya. Kemunduran Islam baru terlihat pada periode abad pertengahan.

B. Periode Pertengahan
Abad pertengahan merupakan abad yang suram bagi perkembangan Islam. Pada abad ini Jengis Khan dan keturunannya membawa kehancuran bagi umat Islam. Serangan ke Bagdad dilakukan oleh cucunya Hulagu Khan. Bagdad sebagai kota peradaban Islam dihancurkannya. Kerajaan Islam satu persatu di mengalami keruntuhan. Namun, kemunculan tiga kerajaan besar merupakan kemajuan Islam pada abad ini. Tiga kerajaan besar itu adalah Kerajaan Turki Usmani di Turki, Kerajaan Syafawi di Persia, dan kerajaan Mughal di India yang merupakan peniggalan Kerajaan Mughal. Masing-masing kerajaan tersebut memiliki masa kejayaannya sendiri. Tetapi, setelah tiga kerajaan besar itu mengalami kemunduran, dunia Islam kembali mengalami masa kegelapan. Perhatian terhadap dunia ilmu pengetahuan kurang sekali dan Islam mengalami kemerosotan dibidang IPTEK. Sementara itu, bangsa Eropa sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Sehingga bangsa Islam tertinggal di belakang.
Namun, walaupun pada masa ini Islam mengalami kemerosotan, di Indonesia Islam justru dapat berkembang dengan baik. Dimulai dengan berdirinya kerajaan – kerajaan Islam di Indonesia. Islam pertama kali datang di Indonesia dibawa oleh para pendatang maupun para pedagang yang datang ke Indonesia. Bahasa Indonesia banyak yang dipengaruhi oleh bahasa Arab. Karena sering dipergunakan pada pembicaraan umum, surat kabar dan lain sebagainya. Adat istiadat Indonesia juga tidak lepas dari pengaruh ajaran agama Islam. Dalam bidang kesenian pun Indonesia mendapat banyak pengaruh dari ajaran Islam, ini ditandai dengan adanya lagu – lagu kasidah yang di dalamnya terdapat syair yang bernapaskan ajaran – ajaran agama Islam. Seni dalam membaca Al-Quran juga kerap dipelajari oleh orang Indonesia yang kebanyakan beragama Islam.

C. Periode Medern
Menelang pada masa – masa awal pembaharuan, yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat Islam di berbagai negara telah menyimpang dari ajaran Islam yang bersumber kepada Al-Quran dan hadist. Ajaran Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikkan. Selain itu, banyak juga muslim yang salah pengertian pada ajaran Islam, sehingga menimbulkan kesalah pahaman dalam mempelajari ajaran Islam.
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam merupakan jawaban yang ditujukan terhadap krisis yang dihadapi umat Islam pada masa ini. Kemunduran Kerajaan Usmani telah melahirkan kebangkitan Islam di kalangan warga Arab di pinggiran imperium itu. Yang terpenting diantaranya adalah gerakan Wahabi, sebuah gerakan reformis puritanis. Gerakan ini merupakan sarana yang menyiapkan jembatan ke arah penbaharuan Islam abad ke-20 yang lebih bersifat intelektual.
Gerakan yang lahir di Timur Tengah itu telah memberikan pengaruh besar terhadap gerakan Islam di Indonesia. Islam di Indonesia semakin berkembang dengan terbentuknya organisasi – organisasi sosial keagamaan yang terbentuk dari berbagai daerah di Indonesia. Pembaharuan organisasi – organisasi di Indonesia ini meliputi bidang akidah, politik, pendidikan , dan ekonomi. Islam telah ditanamkan di dalam semua bidang kehidupan. Pada masa modern inilah perlahan-lahan Islam mulai menampakkan kejayaannya. Dan sebagai umat Islam pada zaman modern, kita harus dapat menjaga dan menyiarkan syiar agama Islam dengan baik. Agar di kemudian hari, kegagalan dan kemunduran Islam yang terjadi pada masa lalu tidak terulang kembali.

Seni dan Budaya Banten

Seni dan Budaya Banten


Cokek
Cokek adalah kesenian berjenis tarian khas yang berasal dari daerah kota Tangerang. Kesenian ini merupakan perpaduan antara kesenian Cina dan Sunda yang mempunyai keunikan tersendiri. Kesenian ini pada awalnya berkembang di daerah Betawi. Kesenian Cokek berkembang di kota Tangerang, khususnya di daerah Selapajang Jaya dan Neglasari. Cokek biasanya dipentaskan di rumah yang terdapat upacara perkawinan ala Cina. Pementasan ini diiringi oleh musik Gambang Kromong.


Debus
Permainan Debus merupakan seni pencak silat yang berhubungan dengan ilmu kekebalan sebagai refleksi sikap masyarakat Banten untuk mempertahankan diri. Kesenian tradisional yang dikombinasi dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan ini bernuansa magis. Debus adalah seni pertunjukan yang memperlihatkan permainan kekebalan tubuh terhadap pukulan, tusukan, dan tebasan benda tajam. Dalam permainannya, Debus banyak menampilkan atraksi kekebalan tubuh sesuai dengan keinginan pemainnya. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa sekitar abad ke-17 (1651-1652), Debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah.


Dodgdog Lojor
Dogdog merupakan alat musik yang terbuat dari batang kayu bulat, tengahnya diberi rongga, namun kedua ujung ruasnya mempunyai bulatan diameter yang berbeda (sekitar 12 s.d. 15 cm) dengan panjang sekitar 90 cm. Pada ujung bulatan yang paling besar ditutup dengan kulit kambing yang telah dikeringkan dan diikat dengn bambu melingkar yang dipaseuk/baji untuk menyetel suara atau bunyi. Suara yang dihasilkan akan berbunyi 'dog dog dog' (dalam telinga orang Sunda). Oleh karena itu alat ini diberi nama Dogdog. Sedangkan kata lojor berarti lonjong atau lodor yang sepadan dengan kata panjang. Jadi Dogdog Lojor sama artinya dengan Dogdog Panjang. Kesenian ini berkembang di Banten, utamanya bagian selatan kabupaten Lebak, dengan pemain berjumlah 12 orang.


Marawis
Marawis merupakan kesenian bernuansa Islami yang berkembang di Tangerang, Banten. Aslinya, kesenian ini berasal dari tradisi Muslim yang dibawa oleh bangsa Yaman. Kesenian ini merupakan kombinasi antara seni perkusi dan ritmis dinamis yang dilakukan oleh 16 sampai dengan 18 pemain pria sebagai pemain musik, penyanyi dan penari. Seni ini tidak hanya seringkali hadir dalam prosesi tradisional, namun kini menjadi seni yang cukup digemari karena menarik.


Kesenian Khas Masyarakat Adat Cisungsang
Masyarakat adat Cisungsang bermukim di kaki gunung Halimun. Lokasinya dikelilingi oleh empat desa adat lainnya yaitu desa Cicarucub, Bayah, Citorek, dan Cipta Gelar. Secara admministratif, masyarakat adat Cisungsang berada di bawah kecamatan Cibeber, kabupaten Lebak. Waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menuju ke desa adat Cisungsang dari kota Rangkasbitung, kabupaten Lebak adalah 5 jam. Bila perjalanan dimulai dari kota Serang, ibu kota provinsi Banten, jarak tempuhnya sekitar 200 kilometer. Nama masyarakat adat Cisungsang pada awalnya berasal dari nama salah satu sungai yang mengalir dari Talaga Sangga Buana. Talaga ini mengalir ke sembilan sungai yaitu sungai Cimadur, Ciater, Cikidang, Cisono, Ciberang, Cidurian, Cicatih, Cisimeut, dan Cisungsang.

Padingdang Pandeglangan
Padingdang Pandeglangan merupakan salah satu kesenian hasil dari kolaborasi Rampak Bedug Pandeglang dengan Kendang Pencak, tarian Saman, teriakan Beluk, lagu-lagu Buhun Gendereh, tarian Pencak Silat, Angklung Dodod dan beberapa jenis seni tradisi lainnya. Pementasannya ditata sesuai kebutuhan paket pertunjukan modern, yang di dalamnya terdapat pola tabuhan perkusi melalui instrumen bedug, kendang, dan terbang yang terbalut rapi dengan aransemen musik dan melodi vokal Saman, Beluk dan Sholawatan terbang tandak serta lengkingan terompet pencak.



Rampak Bedug
Seni Rampak Bedug adalah kesenian tradisional masyarakat Pandeglang dan sekitarnya yang merupakan titik kulminasi estetika dari tradisi 'Ngadu Bedug' yang biasa dilakukan warga pada perayaan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha. Perangkat peralatan yang digunakan meliputi satu set bedug kecil selaku pengatur irama, tempo dan dinamika, serta seperangkat bedug besar yang berperan sebagai bass. Sementara melodi hanya berasal dari lantunan shalawatan yang dilakukan sambil menabuh. Beberapa pola gerak tubuh yang biasa berirama dengan lagu diantaranya pingping cak-cak, nangtang, celementre, rurudatan, antingsela, sela gunung, kelapa samanggar, dan lain-lain.


Rudat

Rudat berasal dari bahasa Arab, dari kata 'rudatun' yang artinya taman bunga. Kesenian Rudat dibawa oleh tokoh ulama Sukalila antara lain K.H. Madir, dan K.H. Abdurrahman pada tahun 1888, yang diteruskan oleh K.H. Soleman. Para ulama ini menyebarkan agama Islam sambil kemudian mengembangkan kesenian Rudat. Kesenian Rudat berkembang ke seluruh pelosok kabupaten Serang dan berkembang di kalangan masyarakat santri untuk mengiringi lagu-lagu shalawat yang bernafaskan Islam. Kesenian Rudat digunakan untuk keperluan mengiringi acara pernikahan, khitanan, Mauludan, Rajaban, hari raya Idul Fitri, dan hari raya Idul Adha.


Terbang Gede
Terbang Gede merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang tumbuh dan berkembang pada waktu para penyebar agama Islam menyebarkan ajarannya di Banten. Oleh karena itu kesenian Terbang Gede berkembang secara pesat di lingkungan pesantren dan mesjid-mesjid. Kesenian ini disebut Terbang Gede karena salah satu instrumen musik utamanya adalah terbang besar (gede). Pada awalnya kesenian Terbang Gede berfungsi sebagai sarana penyebaran agama Islam, namun kemudian berkembang sebagai pengiring upacara ritual seperti ngarak panganten, ruwatan rumah, syukuran bayi, hajat bumi, dan juga hiburan.

Wayang Garing
Wayang Garing bukanlah jenis pertunjukkan yang berpijak pada lakon, melainkan pada sederet guyon (lawakan) yang langsung melibatkan pemilik hajat (panitia) dan para penonton. Wayang Garing bukanlah sejenis dongeng yang mengisahkan suatu cerita, melainkan percakapan seorang dalang kepada penontonnya mengenai kehidupan nyata sang dalang di tengah masyarakatnya. Sejak awal pertunjukkan, Ki Dalang menyapa panitia, tokoh masyarakat, dan sebagian penonton. Dengan senda gurau yang semi serius, komunikasi antara dalang dengan penonton sampai akhir pertunjukan tetap terjalin. Inilah keunggulan kesenian tradisi yang berpijak pada homogenitas dan keakraban.



SENI RUDAT
Secara etimologis rincian istilah rudat belum di temukan secara jelas. Tapi menurut Iyus Rusmana istilah ini bisa di cari dari bahasa arab rudatun yang artinya taman bunga. Dalam hal ini berarti bunga nya pencak. Sedangkan menurut Enoch Atmibrata, rudat tarian merupakan tarian di iringi oleh musik terbangan di mana unsur tarian nya banyak kental dengan nuansa agama, seni bela diri, dan seni suarana .
Dalam penjelasan lain dikatakan bahwa rudat adalah sejenis kesenian tradisional yang semula tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Seni rudat merupakan seni gerak dan fokal di iringi tabuhan ritmis dari waditra sejenis terbang. Syair – syair yang terkandung dalam nyanyaian nya bernafaskan kegamaan, yaitu puja – puji yang mengagungkan Allah, Shalawat dan Rosul. Tujuannya adalah untuk menebalkan iman masyarakat terhadap Agama Islam dan kebesaran Allah. Sehingga manusia bisa bermoral tinggi berlandasan agama islam dengan mendekati diri kepada Allah SWT. Dengan demikian seni rudat adalah panduan seni gerak dan vokal yang di iringi musik terbangan di mana di dalam nya terdaapat unsur ke agamaan, seni tari dan seni suara .
FUNGSI
Petunjuk seni terbang ( termasuk rudat ) pada mulanya bertujuan untuk penyabaran agama islam yang di laksankan pada setiap acara mauludin, yaitu upacara memperingati hari lahir nya Nabi Muhammad SAW, Rajaban (memperingati isro mi’raj), Hari Raya Idul Fitri dan Hari besar Islam lainnya. Pada perkembangan berikutnya seni rudat biasa di pertunjukan dalam acara hiburan di lingkungan pesantren, upacara perkawinan atau khitanan. Seni rudat di Banten sudah ada sejak abad XVI sejak jaman Sultan Ageng Tirtayasa dan kemudian bekembang di pesantren – pesantren sebagai hiburan atau pergaulan para santri pada waktu senggangnya dengan nyanyian yang isinya memuji kebesraan allah swt sambil menari dengan gerak pencak silat . Tarian ini di lakukan oleh laki laki pada mulanya , tapi sekarang di Banten di lakukan oleh para wanita.
PEMAIN DAN WADITRA Jumlah pemain rudat berkisar antara 12 sampai 24 orang mulai menabuh waditra/ alat sebagai penari dan sebagai penyanyi. Waditra yang di gunakan tersebut dari bahan - bahan yang ada di lingkungan jenis. Waditranya adalah berbentuk bulat seperti tampayan. Cara menggunakan alat ini dengan di pukul. Tojo, berbentuk bulat seperti tempalan , terbuat dari kayu dan kulit kerbau Cara menggunakan alat ini dengan di pukul – pukul sebagai pokok lagu atau melodi . Nganak, berbentuk bulat seperti temppayan , terbuat dari kayu dan kulit kerbau , memiliki ukuran muka dengan garis tengah 37 cm dan garis tengah belakang 27 cm. Jidor, berbentuk bulat seperti bedug , terbuat dari kayu dan kulit kerbau. Ukuran garis tengah belakangnya 44cm , dan tingginya 47cm.
POLA PERMAINAN Dari segi geraknya rudat menggunakan gerakan silat , namun dalam rudat unsur tenaga tida banyak mempengaruhi. Lagu rudat hampir sebagian besar bernafaskan keagamaan. Sedangkan gerakannya terdiri dari gerakan kaki yang serempak ketika melangkah kedepan, belakang dan samping yang melambangkan kebersamaan langkah dan keserasian bentuk kareografi. Kaki, terdiri dari gerak kuda-kuda, adeg- adeg, masekon rengkuh, duku depok dan lain-lain. Tangan, terdiri dari gerak mengepel, tonjok, gibas meupeuh , keprok kepret . Kepala, mengikuti arah tangan yang bergerak yaitu ke seluruh arah. Beberapa gerakan antaralain yang dalam seni rudat antaralain gerakan nonjok , yaitu kaki kanan melangkah ke depan dengan posisi kuda-kuda dan tangan kiri mengepal sementar a kepala lurus ke depan. Gerakan gibas , yaitu kaki kanan tegak lurus. Tangn kiri menekuk dengan arah gerak ke kanan. Kepala ke arah kanan dan membalik langsung ke kiri.
BUSANA SENI RUDAT Dalam menyajikan kesenian rudat penari menggunakan kostum seragam yang menandakan bahwa mereka harus hidup rukun dengan tetangga. Ada pun bentuk kostumnya terdiri dari busan pria; Celana pangsi hitam , baju putih , selendang, kain samping batik , dan tutup kepala.