Sabtu, 12 Januari 2013

Line Traking Robot

Dewasa ini dunia semakin maju dan canggih, dalam kehidupan manusia sekarang dibutuhkan kinerja yg cepat, tepat dan efisien. Oleh karena keadaan zaman yang semakin maju dan canggih serta di butuhkannya keefisiensian maka di butuhkan lah suatu solusi agar dapat mengerjakan suatu pekerjaan dalam waktu yang cepat, tepat dan tidak mengeluarkan banyak tenaga.

Oleh karena hal – hal di atas, maka suatu mekanisme robotik sangat diperlukan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Fungsi pembuatan robot adalah seperti demikian:

1.Untuk meningkatkan produksi melalui otomasi di industri.
2.Menciptakan tenaga kerja yang berkinerja tinggi dan dapat bekerja 24 jam.
3.Untuk menjalankan pekerjaan yang memerlukan ketelitian tinggi.
4.Menggantikan manusia dalam pekerjaan yang bersifat selalu berulang-ulang.
5.Sebagai alat bantu manusia dalam melakukan eksperimen ilmiah di luar angkasa.
6.Untuk dapat bekerja pada tempat yang berbahaya bagi manusia (daerah radio aktif, daerah dengan tekanan udara maupun air yang tinggi, dekat dengan bahan kimia berbahaya, dan lain - lain).

Dan salah satu jenis robot yang dapat membantu adalah LTR atau Line Tracking Robot yang akan kami coba buat ini. Dalam perkembanganya Line Tracking Robot diaplikasikan pada industri. Kondisi yang diperlukan robot, yaitu :

- Kondisi bernahaya
- Pekerjaan yang berulang dan membosankan
- Bagian yang sulit dibawa
- Operasi dengan banyak shift

General Electric Co. (GE) memberikan kriteria untuk survey penggunaan robot, yaitu :
- Operasi berulang dan sederhana dibutuhkan
- Cycle time lebih besar dari 5 detik
- Part dapat dipindahkan pada lokasi dan orientasi tepat
- Berat part memadai
- Satu atau dua orang dapat digantikan dalam 24 jam

Line Tracking Robot
Dasar Sistem Line Tracking Robot (Robot Pengikut Garis) mengacu pada dasar sistem robot bergerak otonom. Secara umum, struktur robot bergerak otonom yang tipikal dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


Struktur penggerak line traking
Berdasarkan gambar di atas, struktur robot adalah kalang tertutup melalui dunia luar yang terdiri atas sensor, persepsi (perception), basis pengetahuan (knowledge base) dan kendali (control), dan aktuasi (actuation). Komunikasi berfungsi untuk berhubungan dengan robot lain atau untuk menerima tugas-tugas khusus dari pusat kendali.
Subsistem sensor menyediakan pengukuran kuantitatif terhadap kenyataan di dalam lingkungan. Pemilihan sensor sebaiknya disesuaikan dengan misi yang akan dijalankan. Selanjutnya subsistem persepsi melakukan proses ekstraksi informasi dari sensor dan interpretasi informasi. Hasil pemrosesan memberikan deskripsi tentang lingkungan secara terbatas sesuai dengan sensor yang dipakai. Keluarannya lalu diberikan ke subsistem basis pengetahuan untuk menentukan aksi yang akan dilakukan sesuai misinya. Oleh subsistem perencanaan dan kendali perintah tersebut diproses lebih lanjut untuk mengendalikan subsistem aktuasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar