Jumat, 09 November 2012

DAPAT PAHALA HAJI MABRUR TAPI TIDAK HAJI


Suatu ketika ada seorang hamba Allah yang benama Hasan Al-Basyri, menunaikan ibadah haji. Ketika beliau sedang istirahat beliau bermimpi. Dalam mimpinya beliau melihat ada dua malaikat yang sedang membicarakan sesuatu.
-“Rasanya tahun ini orang yang menunaikan ibadah haji, banyak sekali..” Komentar salah satu malaikat.
-“ Betul ” Jawab yang lainnya
-“ Berapa kira2 jumlah keseluruhan yang melaksanakan haji ? ”
-“ Tujuh Ratus Ribu ”
-“ Eh, tau nggak, dari jumlah tersebut berapa kira2 yang Mabrur…?“
-“ Wah, itu sih urusan Allah “
-“ Tapi menurut bocoran sih, dari jumlah itu tak satupun yang mendapatkan Haji Mabrur “
-“ Kenapa ?“
-“ Macam-macam, ada yang karena Riya, ada yang karena mo usaha, ada yang tetangganya memerlukan uang tapi tidak dibantu dan malah dia haji, ada yang hajinya sudah berkali-kali, sementara masih banyak orang yang tidak mampu, dan berbagai sebab lainnya..”
-“ Terus…..???”
-“ Tapi masih ada, orang yang mendapatkan pahala Haji Mabrur tahun ini “
-“ Loh katanya tidak ada “
-“ ya, ada tapi orangnya tidak naik haji “
-“ Kok bisa.. Siapa orang tersebut ?/”
-“ Sa’id bin Muhafah, tukang sol sepatu di Damsyiq “

Mendengar ucapan itu, Hasan Al-Basyri langsung terbangun. Sepulang dari Makkah, ia tidak langsung ke Mesir, tapi langsung menuju Kota Damsyiq (Syiria). Sesampai disana ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut oleh Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa’id bin Muhafah… “ada, tapi di tepi kota sana” Jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjukan arahnya. Sesampai disana Hasan Al-Basyri menemukan tukang sol sepatu yang berepakaian lusuh.
Hasan Al-Basyri bertanya: “Benarkah anda bernama Sa’id bin Muhafah?”
“ Betul, kenapa..??” jawab Sa’id bin Muhafah.
Namun sejenak Hasan Al-Basyri kebingungan, dari mana ia harus memulai pertanyaanya, akhirnya ia menceritakan perihal mimpinya. Sambil mengakhiri ceritanya Hasan Al-Basyri berkata: “ Sekarang saya Tanya, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapat pahala haji Mabrur, barang kali mimpi itu benar ”
Sa’id bin Muhafah m’jawab: “ Saya sendiri tidak tahu, yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu saya memang sangat rindu Makkah, untuk menunaikan ibadah haji. Mulai saat itu, setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan. Dan pada tahun ini sebenarnya telah terkumpul..!! Tapi tidak berangkat haji ”. “ kenapa ?” Tanya Hasan Al-Basyri
“ Waktu saya hendak berangkat ternyata istri saya hamil, dan saat itu dia ngidam berat “
“ Ngidamnya aneh, saya disuruh membelikan daging yang dia cium. Saya cari sumber daging itu, ternyata berasal gubug tetangga yang hamper runtuh. Dalam gubug itu ada seorang janda dan 6 anaknya. Saya bilang padanya, bahwa istri saya menginginkan daging yang ia masak, meskipun secuil… Janda itu bilang tidak boleh, hingga saya katakana bahwa dijual berapapun akan saya beli, tapi dia tetap menolak. Akhirnya saya kenapa? Janda itu berkata: “daging ini halal untuk kami, tapi haram untuk tuan”. “Karena daging ini adalah bangkai keledai yang kami temukan, bagi kami ini daging ini adalah halal, karena andai kami tidak memakannya tentulah kami akan mati kelaparan..” Jawabnya sambil menahan air mata.
“Mendengar ucapan tersebut sepontan saya menangis, lalu saya pulang, saya ceritakan kejadian itu kepada istriku, diapun menangis, akhirnya uang bekal hajiku semuanya kuberikan untuk janda tersebut”.
Mendengar cerita tersebut Hasan Al-Basyripun tak bisa menahan air mata, dan berkata “Kalau begitu engkau memang patut mendapatkan pahala Haji Mabrur wahai Sa’id bin Muhafah..”.

Sahih tidaknya kisah ini tidak disebutkan, meski demikian kisah ini dapat menjadi bahan renungan kita semua. Wallahu A‘alam…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar